Siapa ikan yang paling sering terlihat di permukaan air?
Jawabku sendiri, ikan kecil-kecil. Di tempatku namanya iwak cethul. Atau jenis ikan lain yang memang size-nya miniatur. Atau ikan anakan. Atau ikan mainan bukan beneran.
Kalau ikan besar?
Ikan besar jarang nongol di permukaan. Setahuku ikan besar mejeng di permukaan itu ikan sekarat. Kalau masih ada pergerakan berarti sakaratul itu. Atau diam mengambang kalau sudah mati.
Mencoba logika ikan.
Kalau ada orang alim suka nampang di permukaan?
Apa dia kelas cethul yak?
Kalau ulama beneran yang menyeru kepada al-Haq?
Setahuku jarang nongol ke permukaan. Sluman slumun slamet. Gak hanyut pergerakan zaman. Sengaja gak pakai istilah perkembangan zaman, karena yang ada adalah kemunduran.
Kalau logika ini diarahkan ke bidang usaha? Ada istilah hulu dan hilir. Ada istilah rantai distribusi. Atau istilah lain yang berkembang lah…
Nah, ini baru cocok dengan blog. Gak ngawur ngrasani wong alim atau ikan.
Secara subyektif ya, buat ikan kecil ya mesti main di permukaan, kalau terlalu dalam bisa membahayakan. Dia juga mesti kesana kemari biar kelihatan eksis. Kalau ada gerombolan ikan yang seukuran apalagi sejenis, dia akan nimbrung. Mesti promo sana promo sini biar produknya dikenal orang. Itu sebuah proses. Masuk akal itu.
Kalau ada ikan merasa dirinya besar masih saja di permukaan? Ya itu tadi…. sakaratul maut. Kalau merasa sehat dan ngeyel di permukaan? Ya bakalan digebuk orang buat lauk makan siang.
Terus….?
Mbuh ah….
Kalau setuju, kasih cendol alias komen di kolom komentar, kalau gak setuju ya skip ajah atau tetep kasih komen juga lebih afdol.